Busana Muslim – Pada tiga dekade lalu, saat busana muslim masuk ke belantika mode Indonesia , keberadaannya masih dipandang sebelah mata. Penggunanya dianggap gagap mode, kuper. Desainer yg serius menggarap busana muslim pun bisa dihitung jari.
Namun kini, dgn cepat busana muslim beradaptasi. Menyerap tren yg berlaku di medan mode kontemporer. Hasilnya, wardrobe para muslimah pun semakin variatif. Apalagi para perancang rajin mengulik cutting dan pola, mengadaptasi teknik baru serta bereksperimen dgn material. Hasilnya, era baru busana muslim. Segar, inovatif, muda, sekaligus kontemporer.
Tahun ini, tren busana muslim tidak terlalu jauh berbeda dgn tahun lalu. Masih dipengaruhi sentuhan Victorian yg ekstravagan, terutama untuk koleksi busana muslim pesta dan gaun pengantin muslim. Hal ini juga masih menjadi cerminan sisi feminin seorang muslimah. Karenanya, aksen frills, ruffles, pita, serta renda masih menguasai catwalk. Pun dgn penggunaan warna-warna aristokrat yg sejalan dgn citra elegan abad pertengahan.
Bahan-bahan lembut layaknya sifon, satin, dan sutra tetap menjadi primadona. Sesekali diselingi katun maupun bahan kaus yg menjadi pernyataan kasual. Selain itu, para desainer memberi alasan, kedua bahan tersebut selain simpel juga nyaman digunakan.
Beberapa desainer telah menawarkan gaya ini. Mereka mengandalkan rumus padu padan. Baik antara tunik dgn rok atau celana, maupun gamis yg tampil lebih ringan dgn permainan motif, tanpa detail berlebihan.
Contohnya Up2Date yg berhasil menyuntikkan semangat muda dalam balutan nuansa kasual dan kontemporer, namun tetap islami. Lainnya, Rumah Mode Muslim Shafira pun memberikan variasi koleksi berbeda yg bisa dibilang memenuhi selera konsumen muslim yg lebih beragam. Shafira memenuhi keinginan pasar dgn merilis koleksi busana rajut. Tidak bergaya mewah, lini termuda ini justru mengusung tampilan muslimah modern masa kini. Bermaterialkan kaus dan bahan rajut, lini knitwear Shafira dalam waktu singkat menjadi primadona. Alternatif baru berbusana muslim yg ringan, simpel, tapi tetap sesuai pakem yg berlaku.
Selama 20 tahun terakhir dia melihat perkembangan busana muslim Indonesia , hingga akhirnya menjadi tren seperti saat ini. “Sekarang, busana muslim sudah jadi tren. Tapi saya masih punya mimpi yg lebih besar, membawa busana muslim ke panggung internasional juga menggandeng partner-partner yg lebih besar,” tambahnya.
Tidak seperti busana muslim biasanya, lini knitwear Shafira tampil lebih santai dan kental sentuhan modern. Citra kasual tersebut didukung penggunaan bahan-bahan ringan seperti woven, poliester, wol, serta katun. Sementara untuk detailnya, Fenny banyak menampilkan prints maupun aksen-aksen manis, seperti korsase, ruffles, serta kerut. Lainnya, Fenny menambahkan bordir, payet, atau kombinasi cutting untuk tampilan yg berbeda. Semua itu disajikannya dalam bentukan “ramah”, khas busana sehari-hari, layaknya sweter, celana pipa, terusan, maupun gamis sederhana
No comments:
Post a Comment